Tren Teknologi di Tahun 2019 – Berbagai teknologi seperti artificial intelligence (AI), big data, dan machine learning, masih mewarnai perkembangan teknologi informasi (TI) sepanjang tahun 2018 ini. Memang, seluruh teknologi tersebut bukanlah teknologi yang benar-benar baru karena sudah dikembangkan sejak lama.
Menjelang tahun 2019, sejumlah teknologi diprediksi juga akan tumbuh dan makin populer. Memang, teknologi-teknologi tersebut mungkin belum akan mencapai puncaknya di tahun depan, tetapi paling tidak, teknologi-teknologi tersebut bisa menjadi landasan untuk membawa perusahaan bergerak lebih cepat serta memberikan inovasi-inovasi baru untuk menyambut transformasi bisnisnya. Dari berbagai teknologi informasi yang diprediksi setidaknya akan mulai menjadi tren di tahun 2019, berikut tiga di antaranya.
Teknologi Twin
Secara harafiah, twin dalam bahasa indonesia berarti kembar. Dan digital twin adalah inisiatif untuk menciptakan produk atau layanan yang selama ini telah beroperasi secara fi sik ke dalam bentuk digital. Digital twin merupakan jembatan antara dunia sebenarnya dengan dunia digital. inisiatif ini menciptakan kembar identik dari berbagai produk atau layanan yang selama ini telah dijalankan berupa versi digital dari produk atau layanan tersebut.
Inisiatif digital twin bisa dilakukan dengan memantau operasional serta kondisi bisnis yang tengah berjalan. Dengan memanfaatkan sensorsensor serta teknologi Ai, perusahaan dapat menggambarkan seluruh kondisi perusahaan dan menciptakan lingkungan digital dari perusahaan tersebut.setelah menciptakan lingkungan digital ini, perusahaan bisa mendapatkan masukan tambahan melalui analisis data, serta melakukan berbagai eksperimen dan inovasi pada lingkungan digital tersebut.
seluruh proses pengembangan, eksperimen, serta inovasi yang dilakukan pada lingkungan digital tidak akan mengganggu proses yang berjalan pada dunia nyata.
Kemudian, setelah melakukan pengembangan serta inovasi di lingkungan digital tersebut, hasil positif yang didapatkan bisa diaplikasikan pada proses bisnis yang telah dilakukan di dunia nyata untuk melakukan transformasi bisnis. inisiatif digital twin sebenarnya bukanlah hal baru. teknologi ini sudah dilakukan sejak lebih dari tiga puluh tahun lalu untuk melakukan simulasi terhadap berbagai hal, terutama hal-hal yang bersifat kompleks. namun, inisiatif digital twin akan menjadi salah satu kunci bagi para perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitifnya masing-masing.
Dalam lima tahun ke depan, digital twin diprediksi akan menjadi tren yang akan berperan dalam bagaimana cara sebuah perusahaan dalam melakukan transformasi bisnisnya. Gartner memprediksikan, pada tahun 2021, hampir setengah dari perusahaan industrial akan memanfaatkan inisiatif digital twin untuk meningkatkan efektivitas. namun, untuk mendapatkan keunggulan dari digital twin, perusahaan juga perlu mempertimbangkan beberapa hal.
Alfonso Velosa (research Vice President, Gartner) menyatakan bahwa dibutuhkan pengembangan model bisnis yang tepat untuk dapat menjalankan pengembangan inovasi melalui digital twin, serta menerjemahkannya ke dalam bisnis yang sebenarnya.
Edge Computing
Cloud computing atau komputasi awan telah menjadi salah satu pendukung transformasi digital para perusahaan dalam beberapa tahun belakangan ini.
Cloud juga membuat sejumlah peluang baru yang mungkin belum bisa tercapai sebelumnya. Cloud computing membuat kita bisa melakukan hal yang lebih banyak. salah satunya adalah mengontrol berbagai perangkat yang terkoneksi ke internet melalui cloud. Perangkat-perangkat yang masuk ke kategori internet of things (iot) sekarang ini juga makin banyak. Peningkatan jumlah perangkat iot tersebut juga dibarengi dengan membengkaknya jumlah data yang dihasilkan oleh perangkatperangkat itu.
Meningkatnya jumlah data yang dihasilkan dapat membuat pemrosesan data menjadi lebih kompleks dan memakan waktu jika hanya mengandalkan satu data center. untuk itu, dibutuhkan distribusi pemrosesan pengolahan data untuk mempercepatnya. Dan di sinilah konsep edge computing berperan. Gartner mendefi nisikan edge computing sebagai sebuah konsep solusi pengolahan dan pemrosesan data yang dihasilkan oleh sebuah perangkat, di dekat perangkat itu sendiri.
Dalam konteks perangkat Iot, data-data (setidaknya tertentu) yang dihasilkan oleh perangkat iot akan diolah oleh perangkatperangkat komputasi yang ada di dekatnya dengan konsep desentralisasi. sehingga, proses pengolahan data dapat berlangsung lebih cepat dan ringan karena beban kerja pemrosesan data terdistribusi merata. Edge computing juga membuat proses pengambilan keputusan bisa diambil lebih cepat.
Pasalnya pemrosesan data yang dekat dengan sumber data dapat menghasilkan latensi yang rendah. saat ini, cloud computing sudah menawarkan konsep edge computing melalui pembagian pemrosesan berdasarkan lokasi data center bagi perusahaan yang menganut sistem pemrosesan terdesentralisasi. Dengan data center yang tersebar di berbagai lokasi, perusahaan dapat mengolah data dengan lebih ringan dan cepat berhubung hanya melayani para pengguna yang berada di daerah cakupannya saja.
Gartner menyatakan bahwa saat ini ada sekitar sepuluh persen dari data yang diciptakan oleh enterprise dibuat dan diolah di luar data center pusat. tren ini diprediksi akan terus meningkat dan akan mencapai 75 persen pada tahun 2022.